Posts

Showing posts from 2011

Kisah kadal yang Setia Terhadap Pasangan

Image
Kebanyakan rumah di Jepang, biasanya memiliki ruang kosong di antara dinding kayu. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan tembok. Dan ketika tembok mulai roboh, ia menemukan seekor kadal terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Ia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika ia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada di situ 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun. Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap dan terpaku tanpa bergerak selama 10 tahun, adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu. Karena merasa penasaran, orang itu pun lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, e

Kekuatan Pikiran yang Dahsyat

Image
Ini adalah foto seekor ular yang mau memakan seekor kanguru.Bayangkan bagaimana seekor ular yang badannya jauh lebih kecil dari mangsannya .Ular dengan rasa naluriahnya sebagai pemangsa tidak memperdulikan tubuhnya sendiri.Kalau ia mau makan...tak peduli sebesar apa makanan itu.Kenapa ular yang kecil bisa memakan kanguru yang besar ? Ular itu bisa menelan kanguru sebab dalam otaknya berpikir ia adalah Pemangsa .Dan menganggap kanguru adalah makananya.Kuncinya ada pada persepsi awal ketika hendak melakukan makan kanguru.Ular memposisikan dirinya sebagai hewan yang bisa menelan kanguru,bukan memposisikan dirinya sebagai sesama hewan.Maka ukuran dirinya yang lebih kecil tidak menjadi pertimbangan dalam pikirannya. Terlepas dari kontek bahwa semua itu atas kehendak sang Pencipta Alloh swt,ular itu memiliki naluri yang kuat.Ia memiliki pikiran yang kuat bahwa ia mampu menelan benda sebesar apapun.Karena ini seekor hewan maka kita simpulkan saja bahwa nalurinya yang me